
5 Alat Musik Populer Khas Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan kearifan seni dan budayanya. Kesenian Indonesia sendiri memiliki banyak jenis, salah satunya adalah musik tradisional Indonesia. Indonesia memiliki berbagai alat musik tradisional dari Sabang (ujung barat Indonesia) hingga Merauke (ujung timur Indonesia).
Bahkan, beberapa alat musik tradisional tersebut sudah dikenal di seluruh dunia. Berikut ini 5 alat musik populer khas Indonesia.
Baca Juga : Musik Viral di Indonesia 2025: Tren Lagu, Genre Populer, dan Artis Pendatang Baru
Angklung
Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini terbuat joker123 slot dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa, sehingga ketika digetarkan atau digoyangkan akan menghasilkan bunyi yang begitu merdu dan khas. Angklung harus dimainkan oleh banyak orang agar dapat menghasilkan nada yang indah, karena satu angklung mewakili satu tangga nada.
Sasando
Sasando merupakan alat musik petik yang dimainkan dengan cara dipetik, menghasilkan alunan musik yang indah dan romantis. Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando memiliki bentuk yang cukup unik menyerupai kerang dengan bambu di bagian tengahnya. Sasando menghasilkan bunyi yang mirip dengan gitar, biola, harpa, dan alat musik petik lainnya.
Alat musik sasando dibawakan oleh Djitron Koriyon Pah asal Indonesia pada ajang Asia’s Got Talent tahun 2015, hingga akhirnya penampilan Djitron bersama keluarganya keliling dunia. Djitron telah menjelajah tiga benua sekaligus memperkenalkan alat musik tradisional Indonesia di kancah dunia. Djitron telah membawa sasandonya ke Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Jerman, dan Taiwan.
Kolintang
Kolintang atau Kulintang merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Kolintang terbuat dari kayu yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul pada permukaan kayunya. Alat musik ini sudah ada sejak zaman dahulu dan digunakan oleh masyarakat untuk mengiringi upacara adat yang berhubungan dengan roh leluhur. Kolintang dikenal luas di masyarakat Minahasa dan sering dimainkan pada acara tari dan musik tradisional .
Gamelan
Gamelan merupakan gabungan alat musik yang terdiri dari xilofon, metalofon, gendang, dan gong. Irama musik gamelan lembut dan khas. Mirip dengan alat musik angklung, gamelan juga harus dimainkan bersama-sama dalam satu komposisi musik. Kebersamaan dalam memainkan gamelan mencerminkan keselarasan dan kolaborasi.
Tifa
Tifa berasal dari wilayah Indonesia bagian timur (Papua dan Maluku). Tifa terbuat dari kayu, berbentuk seperti tabung, dan dimainkan dengan cara dipukul pada permukaannya. Alat musik ini biasanya dimainkan pada upacara adat dan pertunjukan musik, serta tari tradisional. Tifa merupakan jenis alat musik yang hanya memiliki satu bunyi, sehingga Tifa dapat menjadi bunyi utama dan dapat menjadi pengatur irama saat dimainkan bersama alat musik lainnya.

Musik Viral di Indonesia 2025: Tren Lagu, Genre Populer, dan Artis Pendatang Baru
Tahun 2025 menjadi salah satu tahun paling menarik dalam perkembangan industri musik di Indonesia. Berbagai platform digital seperti TikTok, YouTube, Spotify, hingga Instagram terus melahirkan tren musik baru yang cepat viral di kalangan generasi muda. Dari lagu-lagu galau, remix DJ koplo, hingga genre pop modern, musik Indonesia terus menunjukkan daya tariknya yang unik dan penuh warna.
Artikel ini akan mengulas deretan musik viral di Indonesia 2025, termasuk lagu terpopuler, genre yang sedang naik daun, serta artis baru yang mencuri perhatian publik.
1. Lagu-Lagu Viral di TikTok dan Reels
Platform seperti TikTok dan Instagram Reels memainkan peran besar dalam menentukan lagu mana yang viral. Berikut beberapa judul lagu yang merajai FYP selama awal hingga pertengahan 2025:
- “Tak Mampu Lagi Bertahan” – Lala Ayu
Lagu galau ini viral karena liriknya yang menyentuh hati, ditambah dengan suara khas Lala Ayu yang melodius. - “DJ Jatuh Cinta Sendiri” – Remix Koplo Version by DJ Saka
Lagu lawas yang di-remix dengan beat koplo ini menjadi backsound berbagai konten lucu dan drama cinta di TikTok. - “Langit Senja” – Arah Selatan
Lagu indie pop ini banyak digunakan sebagai latar video aesthetic, perjalanan, hingga konten puisi visual.
2. Genre Musik yang Paling Diminati
Tahun ini, ada beberapa genre musik yang mengalami peningkatan popularitas:
- Koplo Elektronik / DJ Koplo
Perpaduan antara beat EDM dengan irama khas dangdut membuat genre ini sangat digemari. Tidak https://rajazeus.info/ hanya di kota-kota kecil, namun juga viral di kalangan remaja urban. - Indie Pop & Folk
Musik dari musisi seperti Arah Selatan, Kita Kita, dan Rasi Bintang banyak diputar di Spotify dan cocok untuk suasana santai. - Hip Hop Lokal dan Rap Kontemporer
Musisi seperti Rabbani K, Zheem, dan Waves Indo membawa warna baru dalam industri hip hop dengan lirik kritis dan beat modern.
3. Artis Pendatang Baru yang Mencuri Perhatian
Berikut beberapa nama baru di industri musik Indonesia yang mulai dikenal luas pada tahun 2025:
- Lala Ayu – Penyanyi pop galau yang sukses menembus pasar digital dengan single “Tak Mampu Lagi Bertahan”.
- DJ Saka – DJ muda asal Surabaya yang membawa genre remix koplo ke level nasional.
- Arah Selatan – Grup indie yang melejit melalui platform YouTube dan Spotify dengan lagu bertema alam dan cinta sederhana.
Kesimpulan
Musik viral di Indonesia tahun 2025 menunjukkan dinamika yang sangat menarik. Peran platform digital sangat besar dalam membentuk tren baru, sekaligus menjadi wadah bagi talenta-talenta muda untuk berkembang. Dari remix koplo hingga lagu-lagu indie yang menyentuh hati, tahun ini adalah bukti bahwa musik Indonesia terus berevolusi dan mampu menyatukan jutaan pendengar dari berbagai latar belakang.
Jika kamu pencinta musik, jangan lewatkan lagu-lagu viral ini dan dukung musisi lokal untuk terus berkarya!
Baca Juga: FYP di Mana-Mana, Lagu ‘Kita Usahakan Lagi’ dari Batas Senja Tembus 16 Juta Viewer dalam Sebulan

FYP di Mana-Mana, Lagu ‘Kita Usahakan Lagi’ dari Batas Senja Tembus 16 Juta Viewer dalam Sebulan
Musik Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya di ranah digital. Salah satu bukti terbaru datang dari grup musik indie-pop Batas Senja, yang meraih pencapaian luar biasa lewat lagu mereka berjudul “Kita Usahakan Lagi”. Dirilis sekitar sebulan yang lalu, lagu ini berhasil menembus angka 16 juta penonton di platform YouTube, sebuah angka yang terbilang fantastis untuk musisi yang sebelumnya iam-love.co bergerak di bawah radar arus utama. Pencapaian ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi Batas Senja, tetapi juga menunjukkan bahwa musik Indonesia masih memiliki tempat besar di hati pendengar lokal dan bahkan internasional.
Batas Senja memang bukan nama asing bagi penikmat musik indie. Dengan gaya musik yang cenderung mellow, lirik yang puitis, dan nuansa akustik yang menenangkan, band ini telah membangun basis penggemar yang setia dari waktu ke waktu. Namun, lewat “Kita Usahakan Lagi”, mereka berhasil menjangkau audiens yang jauh lebih luas. Lagu ini banyak dibagikan di media sosial, masuk ke berbagai playlist FYP di TikTok dan Instagram Reels, serta menjadi latar musik untuk konten-konten video bertema romansa, patah hati, hingga harapan baru.
Salah satu kekuatan utama dari lagu ini adalah liriknya yang sangat relevan dengan pengalaman emosional banyak orang. “Kita Usahakan Lagi” berbicara tentang dua orang yang mencoba memperbaiki hubungan yang sempat renggang, tanpa menjanjikan akhir yang bahagia, tapi dengan harapan yang jujur. Liriknya seperti percakapan hati yang sederhana, namun dalam, ditambah dengan aransemen musik yang minimalis namun menyentuh. Lagu ini berhasil menyampaikan emosi tanpa berlebihan, sesuatu yang jarang ditemukan di lagu-lagu populer saat ini.
Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana algoritma media sosial kini berperan besar dalam menyebarkan musik. Lagu “Kita Usahakan Lagi” menjadi viral bukan karena promosi besar-besaran atau kemunculan di acara televisi, melainkan karena resonansi emosionalnya dengan para pengguna media sosial yang lalu menyebarkannya secara organik. Hal ini membuktikan bahwa kualitas musik tetap menjadi faktor utama dalam menembus perhatian publik, bahkan di era digital yang dipenuhi konten cepat dan instan.
Dalam wawancara singkat yang beredar di media daring, personel Batas Senja mengaku tidak menyangka lagu ini akan meledak dalam waktu singkat. Mereka menyatakan bahwa lagu ini dibuat dengan hati, tanpa target muluk, hanya ingin menyampaikan perasaan yang tulus. Ternyata, ketulusan itu sampai ke telinga jutaan orang.
Pencapaian 16 juta viewer dalam sebulan ini bukan hanya milestone bagi Batas Senja, tapi juga menjadi bukti bahwa musik Indonesia tetap kuat dengan identitasnya. Di tengah dominasi musik luar negeri dan tren yang terus berubah, karya seperti “Kita Usahakan Lagi” menjadi pengingat bahwa pendengar Indonesia masih merindukan lagu yang jujur, sederhana, namun penuh makna. Ini bisa menjadi momentum baru bagi musisi lokal untuk terus berkarya dan yakin bahwa pasar Indonesia masih terbuka lebar bagi musik berkualitas dari dalam negeri.
BACA JUGA: Pesona Musik Dangdut: Warisan Budaya Indonesia yang Tak Pernah Pudar

Pesona Musik Dangdut: Warisan Budaya Indonesia yang Tak Pernah Pudar
Musik dangdut, sebagai salah satu genre musik yang sangat khas di Indonesia, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Meskipun genre ini telah ada sejak lama, popularitas dangdut tetap bertahan dan bahkan semakin berkembang, membuktikan bahwa musik ini memiliki daya tarik yang universal dan bisa diterima oleh berbagai kalangan.
Asal Usul Musik Dangdut
Dangdut lahir di Indonesia pada era 1970-an, menggabungkan elemen musik tradisional Indonesia dengan pengaruh musik India, Arab, dan Melayu. Kata “dangdut” sendiri berasal dari suara “dang” pada gendang, yang menjadi ciri khas dari irama musik ini. Seiring berjalannya waktu, dangdut mengalami berbagai perkembangan dan perubahan, baik dalam hal musik maupun lirik yang disajikan. Meski mengalami berbagai inovasi, dangdut tetap mempertahankan esensi budaya dan identitasnya yang kuat.
Ciri Khas Musik Dangdut
Musik dangdut memiliki ciri khas yang membedakannya dari genre musik lainnya. Instrumen yang digunakan sangat khas, di antaranya adalah gendang, drum, keyboard, bass, dan sering kali ditambah dengan alat musik tradisional seperti angklung atau rebana. Selain itu, irama dangdut yang berirama cepat dan bersemangat membuat pendengarnya tak bisa menahan untuk ikut bergoyang.
Lirik-lirik lagu dangdut pun sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat, dengan tema cinta, kekecewaan, dan perjuangan hidup. Lagu-lagu dangdut banyak yang penuh dengan emosi, sehingga sangat mudah menyentuh hati pendengarnya. Dengan ciri khas ini, dangdut berhasil menyentuh berbagai kalangan usia, dari yang muda hingga yang tua.
Perkembangan Dangdut di Era Modern
Seiring berjalannya waktu, dangdut mengalami berbagai perubahan. Generasi baru musisi dangdut mulai mengusung konsep yang lebih modern dengan menggabungkan dangdut dengan berbagai genre musik lain seperti pop, rock, dan elektronik. Hal ini tercermin dalam lagu-lagu dangdut kontemporer yang lebih variatif dan dinamis. Misalnya, lagu dangdut koplo yang lebih energik dan penuh semangat, atau dangdut remix yang berkolaborasi dengan musik DJ.
Selain itu, media sosial juga memiliki peran besar dalam perkembangan dangdut. Penyanyi dangdut kini tidak hanya bisa mengandalkan panggung-panggung besar atau televisi, tetapi juga platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Ini membuka peluang besar bagi musisi dangdut untuk mendapatkan popularitas dan mengakses pasar yang lebih luas.
Sosial dan Budaya dalam Dangdut
Musik dangdut juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia. Dalam berbagai acara, mulai dari pernikahan, pesta rajazeus slot ulang tahun, hingga acara kampanye politik, dangdut selalu menjadi pilihan utama yang mampu menghibur dan mengikat massa. Tak hanya di Indonesia, dangdut juga memiliki penggemar di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Brunei.
Selain itu, dangdut juga mencerminkan keberagaman budaya Indonesia, dengan mencampurkan berbagai pengaruh dari berbagai budaya dan daerah. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya musik tradisional Indonesia yang tetap relevan di era modern.
Kesimpulan
Musik dangdut telah melewati perjalanan panjang, dari awal yang sederhana hingga menjadi salah satu genre musik yang paling populer di Indonesia. Meskipun zaman terus berkembang, dangdut tetap mempertahankan daya tariknya, baik bagi generasi tua maupun muda. Dengan terus berkembangnya inovasi musik, dangdut semakin diterima oleh berbagai kalangan, menjadikannya bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
- “Menggali Akar Musik Dangdut: Dari Tradisi hingga Modernitas”
- “Dangdut: Musik yang Menggetarkan Hati dan Jiwa Bangsa”
- “Perjalanan Musik Dangdut: Warisan Budaya yang Selalu Relevan”
- “Dari Goyang Dangdut ke Panggung Internasional: Perkembangan Musik Dangdut”
- “Dangdut: Melodi Kehidupan dalam Setiap Irama dan Lirik”
Artikel ini memberikan gambaran menyeluruh tentang musik dangdut, dari asal usulnya hingga dampaknya pada budaya Indonesia.
Baca Juga: Musik Aneh di Prancis: Eksperimen Bunyi dari Negeri Avant-Garde

Musik Aneh di Prancis: Eksperimen Bunyi dari Negeri Avant-Garde
Ketika orang membayangkan musik Prancis, biasanya rajazeus login yang terlintas adalah lagu-lagu romantis Édith Piaf, musik klasik dari Debussy, atau alunan chanson yang elegan. Namun, di balik gemerlap tradisi musik yang manis dan melodis itu, Prancis juga menyimpan sisi lain yang jauh lebih liar, eksentrik, dan tak jarang dianggap “aneh.”
Prancis memiliki sejarah panjang dalam musik eksperimental, avant-garde, dan genre-genre unik yang mengaburkan batas antara musik, seni, dan bahkan filosofi. Dalam artikel ini, kita akan menyelami dunia “musik aneh” di Prancis—dari suara robotik hingga bunyi dari benda sehari-hari, dari lirik yang tak masuk akal hingga pertunjukan yang memecah norma.
1. Akar Musik Eksperimental Prancis: Dari Dadaisme hingga Musique Concrète
Musik aneh di Prancis bisa dilacak kembali ke awal abad ke-20, saat gerakan seni seperti Dadaisme dan Surealisme mulai menantang konvensi estetika. Para seniman Dada, seperti Tristan Tzara, menggabungkan puisi absurd dengan suara yang tidak lazim sebagai bentuk protes terhadap logika dan perang dunia.
Kemudian datang Pierre Schaeffer, seorang insinyur dan komposer yang pada tahun 1940-an mengembangkan musique concrète, atau “musik konkret.” Ini adalah genre di mana suara direkam dari benda sehari-hari—seperti mesin ketik, kereta api, atau air mengalir—kemudian diolah menjadi komposisi musik. Schaeffer dianggap sebagai pelopor elektroakustik dan menjadi inspirasi besar bagi generasi musik eksperimental berikutnya di seluruh dunia.
2. Brigitte Fontaine: Ratu Musik Aneh Prancis
Tak bisa bicara tentang musik aneh tanpa menyebut Brigitte Fontaine, seorang penyanyi, penulis, dan aktris yang telah mengubah wajah musik Prancis sejak tahun 1960-an. Karya Fontaine adalah perpaduan antara chanson, jazz, spoken word, rock, dan bahkan noise.
Lagunya yang berjudul “Comme à la Radio”, berkolaborasi dengan Art Ensemble of Chicago, adalah contoh nyata bagaimana ia menyatu dengan absurditas: suara serak, narasi puisi, dan ritme yang tidak terduga. Fontaine dikenal karena liriknya yang aneh, teatrikal, dan kadang gelap—ia sering menyanyikan lagu tentang alienasi, kegilaan, atau realitas yang dibalik-balik.
3. Sébastien Tellier: Surreal Pop dan Karakter Eksentrik
Meskipun lebih dikenal dalam lingkup pop elektronik, Sébastien Tellier punya tempat spesial dalam dunia musik aneh Prancis. Ia pernah mewakili Prancis dalam Eurovision 2008 dengan lagu berjudul “Divine”, dan justru tampil dengan mobil mainan serta kostum gaya retro absurd.
Tellier dikenal menciptakan musik dengan lirik yang tidak masuk akal, spiritualitas sintetis, dan suasana yang surealis. Album-albumnya seperti “Sexuality” dan “My God Is Blue” bukan hanya sekadar musik, tapi pengalaman multisensori yang membaurkan agama, seksualitas, dan sains fiksi menjadi satu pertunjukan bunyi yang unik.
4. Elektro-Aneh: Dari Noise ke Synth yang Menggila
Prancis juga menjadi tanah subur bagi berbagai subkultur musik elektronik eksperimental. Beberapa grup dan artis yang menonjol termasuk:
-
Zombie Zombie: Duo yang menciptakan musik elektronik dengan pengaruh horor dan synth analog dari tahun 1970-an. Mereka bahkan pernah men-cover musik film John Carpenter dalam versi industrial-tribal.
-
Dat Politics: Band elektronik dari Lille yang menghasilkan musik glitch-pop dan IDM (intelligent dance music) dengan vokal aneh, ketukan pecah, dan ritme yang “rusak” secara sengaja.
-
Mr. Oizo: Alias dari sutradara dan musisi Quentin Dupieux, yang menciptakan lagu terkenal “Flat Beat”. Musiknya adalah gabungan dari techno, noise, dan absurditas ritmis yang sulit ditebak.
5. Festival Musik Aneh di Prancis
Jika Anda tertarik menikmati musik aneh secara langsung, Prancis memiliki berbagai festival eksperimental yang merayakan suara-suara tidak lazim:
-
Présences Électronique (di Paris): Festival ini menampilkan komposer elektronik kontemporer, dari musique concrète hingga ambient noise.
-
Festival Sonic Protest: Ajang tahunan yang menjadi rumah bagi musisi avant-garde, noise rock, dan performer bunyi eksperimental dari seluruh dunia.
-
Les Siestes Électroniques (Toulouse): Menggabungkan seni suara dengan lingkungan luar ruang, memberikan pengalaman meditatif sekaligus sureal.
6. Sound Art dan Seni Bunyi: Ketika Musik Jadi Instalasi
Di Prancis, musik aneh tidak hanya terdengar—tapi juga bisa “dilihat” dan “dirasakan.” Banyak seniman yang menciptakan instalasi bunyi di galeri seni atau ruang publik. Salah satunya adalah Céleste Boursier-Mougenot, yang membuat karya di mana burung zebra finch memainkan gitar listrik mini saat mereka bertengger—menciptakan suara aneh yang alami sekaligus musikal.
Museum seperti IRCAM (Institut de Recherche et Coordination Acoustique/Musique) di Paris juga memelopori penelitian dan pameran seni suara, memadukan sains dan musik dalam bentuk yang mengagumkan dan sering kali tak bisa dikategorikan.
7. Musik Aneh dalam Budaya Pop Prancis
Menariknya, musik aneh di Prancis tidak hanya berdiam di ruang avant-garde. Unsur keanehan juga masuk ke dalam budaya pop arus utama:
-
Acara TV seperti “Taratata” kerap mengundang musisi eksperimental.
-
Lagu-lagu “nyeleneh” dari anak-anak seperti “Champs-Élysées” atau “Moi Lolita” sering diparodikan dengan gaya absurd.
-
Bahkan beberapa iklan dan film Prancis sering menggunakan musik yang tidak lazim untuk menciptakan suasana yang unik atau jenaka.
Kesimpulan: Keanehan sebagai Identitas Musik Prancis
BACA JUGA: 10 Musik Horor Indonesia Paling Mencekam: Irama yang Membawa Ketakutan
Musik aneh di Prancis bukanlah hal pinggiran. Ia adalah bagian dari identitas budaya yang kaya, di mana kreativitas dan kebebasan ekspresi dirayakan. Dari studio bawah tanah hingga panggung festival besar, Prancis memberi ruang bagi suara-suara aneh untuk tumbuh dan diterima.
Bagi sebagian orang, musik ini mungkin sulit dipahami—berisik, absurd, bahkan tidak musikal. Tapi bagi penggemarnya, justru di sanalah letak keindahan: pada ketidakpastian, ketidaknyamanan, dan keberanian untuk mendobrak batas-batas suara. Jadi, jika Anda berani menjelajahi sisi gelap, lucu, dan tak terduga dari dunia musik, Prancis menyajikan panggung paling eksentrik dan menginspirasi yang bisa Anda temukan.

10 Musik Horor Indonesia Paling Mencekam: Irama yang Membawa Ketakutan
Pendahuluan
Musik horor memiliki kekuatan luar biasa untuk membangkitkan ketegangan, merangsang ketakutan, dan menambah atmosfer menyeramkan dalam sebuah cerita horor. Di Indonesia, musik horor tidak hanya hadir dalam film atau acara televisi, tetapi juga bisa ditemukan dalam lagu-lagu yang membawa nuansa mistis dan mencekam. Beberapa komposer Indonesia berhasil menciptakan musik yang tak hanya menakutkan, tetapi juga mengundang rasa penasaran untuk lebih mendalami dunia yang gelap.
Berikut adalah 10 musik horor Indonesia yang sukses menciptakan suasana seram, baik dalam film, acara, atau karya musik sendiri. Setiap lagu atau komposisi ini mampu menghadirkan ketegangan, horor, dan suasana mistis yang begitu kental.
1. “Pocong” – Dewa 19
Lagu Pocong yang dibawakan oleh Dewa 19, meski tidak sepenuhnya bertema horor, memiliki lirik dan melodi yang mencekam. Lagu ini bercerita tentang kisah pocong yang menunggu untuk dilepaskan, dengan irama yang intens dan menggugah rasa takut pada pendengarnya.
2. “Kuntilanak” – Gigi
Lagu ini, yang dinyanyikan oleh band Gigi, menggambarkan sosok kuntilanak dengan lirik yang sangat menyeramkan. Ditambah dengan alunan gitar yang melodius, lagu ini menciptakan atmosfer horor yang pas untuk menemani cerita mistis yang berhubungan dengan makhluk halus.
3. “Sundel Bolong” – The Sigit
Band rock Indonesia, The Sigit, menghadirkan nuansa horor dalam lagu Sundel Bolong. Meskipun lebih dominan dengan riff gitar yang energik, lagu ini tetap berhasil mengangkat tema horor dengan lirik yang menggambarkan sosok sundel bolong yang menakutkan.
4. “Malam Seram” – Slank
Slank, salah satu band legendaris Indonesia, membuat lagu Malam Seram yang dipenuhi dengan atmosfer gelap dan menyeramkan. Musik dan liriknya berbicara tentang suasana malam yang penuh ketegangan, cocok untuk menemani cerita horor yang mencekam.
5. “Hantu” – Sheila On 7
Lagu Hantu dari Sheila On 7, meski terdengar lebih mellow, tetap berhasil membangkitkan rasa takut dan kegelisahan lewat lirik dan suasana musiknya. Dengan penggambaran makhluk halus yang mencintai seseorang, lagu ini memberi nuansa mistis yang tetap terasa menyeramkan.
6. “Jangan Ganggu” – Dewa 19
Lagu Jangan Ganggu memiliki lirik yang menyeramkan dan sangat raja zeus cocok dengan suasana horor. Dengan musik yang sedikit lebih gelap dan ritme yang membangun ketegangan, lagu ini mengisahkan seseorang yang merasa terganggu oleh sesuatu yang tak terlihat.
7. “Kuntilanak” – Seringai
Lagu dari band metal Seringai ini benar-benar menghadirkan nuansa horor melalui riff-riff berat dan lirik yang mengisahkan sosok kuntilanak yang mengintai. Kombinasi musik keras dengan tema mistis menciptakan atmosfer horor yang kental.
8. “Si Manis Jembatan Ancol” – Rhoma Irama
Lagu klasik dari Rhoma Irama ini mengisahkan legenda urban tentang Si Manis Jembatan Ancol yang legendaris. Dengan alunan dangdut yang khas dan lirik yang bercerita tentang makhluk halus, lagu ini menghadirkan suasana seram yang mengundang rasa penasaran.
9. “Misteri Horor” – Iwan Fals
Lagu ini diciptakan oleh Iwan Fals dengan nuansa yang sangat mencekam. Misteri Horor berbicara tentang berbagai kisah mistis dan cerita horor yang ada di masyarakat Indonesia. Dengan lirik yang sangat kuat dan musik yang menegangkan, lagu ini mampu membawa pendengarnya ke dalam dunia yang penuh ketakutan.
10. “Angker” – D’masiv
Lagu Angker dari D’masiv mengangkat tema horor dengan lirik yang menggambarkan ketakutan terhadap sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Dengan irama yang keras dan melodi yang menggugah, lagu ini membawa suasana horor yang mencekam dan penuh ketegangan.
BACA JUGA: Eksistensi Musik Jazz Indonesia: Perpaduan Harmoni Modern dan Kearifan Lokal